Oktober 29, 2011

Coretan Dinding - Don't Be A Candle

“Hiduplah seperti lilin, rela mati demi menerangi dalam kegelapan.” Entahlah, tadi saat sedang lari pagi, tiba-tiba saja kata-kata diatas nangkring di kepala saya. Mungkin karena rute yang saya lalui adalah sebuah lingkungan kumuh di sekitar pasar. Mengenai seperti apa keadaan tempat itu saya kira kita semua sudah sangat bisa kalau hanya sekedar untuk membayangkannya. Kembali berbicara mengenai lilin. Seumur hidup, saya belum pernah melihat ada satu pun lilin yang mampu apalagi mau menyala dengan sendirinya. Namun, lebih aneh lagi, saya baru menyadarinya, bahwa saya hampir dua puluh satu tahun pula mengagumi kata-kata tentang lilin diatas. Dulu yang saya pahami adalah sang lilin bagaikan pendekar yang gagah berani, yang mau berkorban demi orang lain,

dan meng aplikasikanya dalam kehidupan. setelah saya beranjak dewasa entah mengapa sang lilin tidak segagah seperti apa yang saya pikirkan dulu justru menjadi pecundang. Bagaimana tidak, ia rela menyinari orang lain tapi dirinya sendiri habis terbakar . ia memikirkan orang lain tapi ia sendiri tidak memikirkan dirinya yang habis terbakar karena cahayanya. teman saya selalu menggunakan kata-kata ini sebagai motivasi dirinya atau memotivasi orang yang sedang di ajak bicara. dan saya fikir filsafat lilin sudah masuk ke dalam tubuh nya juga. ya seperti halnya lilin ia selalu menyinari orang lain dengan perkataanya tetapi saya melihat ia hanya menyinari pada saat itu saja setelah itu lilin mati dan prilaku diapun mati layak nya lilin Bagi yang ingin menjadi ‘pendekar’ semoga nyala api anda pancarkan berasal dari dalam diri anda sendiri. kalaupun tidak, semoga anda ‘menyala’ bukan karena anda dibakar dan dijadikan ‘kayu bakar’. -JANGAN JADI SEPERTI LILIN MENYINARI ORANG TAPI DIRINYA HABIS TERBAKAR- Selengkapnya...

Coretan Dinding - Seberapa Penting Waktumu

Tomi, Pimpinan sebuah perusahaan di Jkt, tiba di rumahnya jam 9 malam. Tak seperti biasanya anaknya, dinda, umur 9 th membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. "Kok, blum tidur?" sapa tomi "Aku nunggu Papa pulang, sbab aku mau tanya, Berapa sih gaji Papa?" "Kamu hitung ya.. Tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000, tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa hayo?" "Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 u/ 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong" "Wah, pinter kamu. Sekarang cuci kaki, terus tidur ya.." "Papa, aku boleh pinjam 5.000 gak?" "Sudah, gak usah macama-macam.. Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.." "Tapi Papa…" "Papa bilang tidur!" Dinda pun lari menuju kamarnya sedih. Usai mandi, Tomi menyesali kekesalannya, menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang 15.000 Sambil mengelus kepala dinda, tomi berkata, "Maafin Papa ya.. Papa sayang sama dinda.. Tapi buat apa sih minta uang sekarang? "Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam, nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini." "lya, iya, tapi buat apa?" "Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit aja. Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku hanya ada 15.000... Karna Papa 1 jam dibayar 40.000, maka setengah jam aku harus ganti 20.000.. Duit tabunganku kurang 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata dinda polos Tomi pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dgn haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, tak cukup u/ "membeli" kebahagiaan anaknya. PESAN MORAL "Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah DUNIA-nya" Selengkapnya...

Oktober 23, 2011

Coretan Dinding - Perbedaan Cinta

Cinta memang tidak harus memiliki…. Bukan melepaskannya yg membuat hatiku luka… Telah aku ubah rasa sayang yang ada menjadi beda.. Bagiku setelah sekian lama waktu berlalu… Kamu telah menjadi separoh dari nafas kehidupanku… Kadang aku merasa benci bila menyadarinya…. Setiap sehari tak kudengar beritamu… Serasa hilang separuh energi hidupku Kakimu seolah ringan berlari menjauhiku… Dan hatiku serasa seperti terjerat bom yg terpicu dari jarak Ahh….aku tidak mau meminta belas kasihmu… Karena itu hanya membuat aku semakin terluka… Aku hanya ingin kamu tau… kamu tidak perlu membalas rasa itu Hanya untuk kamu tau.. Suatu saat nanti kamu akan mengerti.. Cinta yg aku berikan untukmu Mungkin saat aku sudah tidak bisa menyertaimu lagi… Tidak akan pernah dalam hidup mu… Kamu akan menemukan Cinta yang seperti aku berikan…. Yang selalu setia membimbingmu dalam kebaikan… Yang selalu menyertakanmu dalam doa2 sujud malamku… Yang tidak perlu memiliki kamu…. Yang hanya ingin membahagiakan kamu… Melindungi kamu…. Menjadikan kamu saudara dalam keabadian Illahi… Kebahagiaan terbesarku adalah melihatnu bahagia.. Kesedihan terdalamku adalah melihat kamu terluka… Selengkapnya...